Kamis, 05 April 2012

Miss Kero dan Mr. Opi



Miss Kero dan Mr. Oppi
Ini ceritaku, apa cerita mu
Oleh      : Cindy Aprillia Azhary


Gemercik air yang membasahi pipi ini mulai menjadi. Getaran suara tangis terus membanjirinya. Nafasnya yang tersengal kini makin cepat terasa. Matanya kini berubah menjadi merah ketika makin ia pikirkan kejadian disekolah tadi. Keroline, nama yang diberi orang tuanya untuknya, kini menjadi bahan tertawaan. “ kero? Kenapa gak kera ajah sekalian!” seru teman-temannya seraya meledek.
Hari-hari itu kini mungkin tak lagi dirasakannya. Keroline kini beranjak SMA. Ia memilih sekolah yang jauh dari wilayah SMPnya. Ia ingin menghilangkan panggilan jelek untuknya. Kini ia hanya mengenal Cindy, teman dekatnya sejak SMP. Tentunya Cindy gak suka meledek Keroline.
“ Alasan lo ngajak gue sekolah jauh gini gak masuk akal tau gak.” Ujar Cindy yang geram karena kelelahan bersekolah ditempat jauh. “ Masuk akal lah, lo juga akan stress kalo punya nama kaya gue, kenapa nama gue gak Caroline ajah. Coba lo pikir, nanti nama panggilan gue di SMA jadi apa?” Tanya Keroline yang membalas menggeram dengan tampang memelas. Cindy hanya tersungut kesal.
Keadaan kelas hari itu tampak tenang. Keroline dan Cindy yang sedang sibuk mengerjakan PR bahasa Jepang yang lupa mereka kerjakan, kini tertegun melihat wajah super tampan didepan mereka. Kini tatapan mereka buyar ketika Fitri sensei datang. “ Hari ini saya membawa kabar gembira.” Senyumnya melebar, tidak kalah dari lebarnya sungai nil yang gak pernah keliatan surut.
“ Mari perkenalkan teman baru kalian.” Serunya bersemangat. Segera anak baru itu berdiri tepat didepan kelas, dengan senyum agak condong kesebelah kanan dengan lesung pipitnya. “ Perkenalkan nama saya Syarofi Saputra, biasa dipanggil Opi.” Setelah dipersilahkan duduk, Rofi segera duduk disebelah Gugun, yang sudah dua minggu duduk sendiri semenjak Toto sakit demam berdarah, dan tak kunjung sembuh.
Waktu istirahatpun tiba, kini dikelas hanya tertinggal tiga orang siswa. Keroline, Cindy dan Rofi yang sedang mengerjakan tugas kelompok mereka. Fitri sensei selalu memberikan tugas kelompok. Bahkan disaat PR yang ia berikan masih menumpuk. “ Kita harus cari properti untuk presentasi Nihon minggu depan.” Ujar Rofi dengan penuh semangat.
Keroline masih terus menulis. “ Yang jelas gue gak bisa, minggu depan mudik, sepupu gue nikah.” Dengan lagak santai Cindy segera pergi buru-buru sebelum Keroline geram. “ Yah, terus gimana nih, Kero?” Tanya Opi dengan nada bingung. Sedangkan Keroline hanya tertegun dengan kata-kata Opi. Buka apa yang ia katakana, tapi ia terpaku dengan cara Opi memanggilnya. “ alamat nih.” Gumama Kero.
Keroline mulai deg-degan ketika ia berjalan menyusuri gift shop bersama Opi. Ia takut kejadian dulu terulang lagi disaat namanya menjadi pusat perhatian. Matanya kini hanya terpaku pada satu hal. Tapi kosong. Sampai ia tak mendengar ketika Opi berbicara padanya sejak tadi.
“ Jadi mau ambil icon apa nih buat properti kita?” Tanya Opi kepada Keroline yang sejak tadi melamun. “ Ada yang bisa saya bantu?” Tanya seorang pegawai toko kepada mereka. Opi tersenyum kepadanya dan segera bertanya apa mau Keroline. Ia tetap melamun.
“ Kero….!” Seru Opi yang mengagetkan Keroline. “ hah Opi?” Keroline terkaget dan semuanya terhempas. “ oh, jadi mau cari Keroppi. Disini gak banyak properti keroppi, tapi lucu sih.” Kata pegawai toko tadi.
Sedangakan selama pegawai toko itu menjelaskan icon-icon keroppi, Opi dan Keroline hanya tertegun dan terdiam. Ini ketidaksengajaan pikirnya.
“So, gimana nih. Kita udah dapet 20 barang icon keroppi. Ini semua ketidaksengajaan.” Kata Opi yang sejak tadi kesulitan membawa belanjaan. “ Pi.”gumam Keroline pelan. “ Yah?” Opi menatap Keroline dengan tatapan bingung.
“ Gue seneng banget hari ini, keroppi, keroppi, keroppi, gue suka nama itu. Itu menghapus masa lalu kelam gue. Dan lo tau, sekarang panggil gue miss keroppi.” Kata Keroline panjang lebar.
Pukul tujuh malam mengantarkan mereka pada sebuah tempat makan pinggir jalan. Tempat kesukaan Keroline ketika dulu ia masih bersama Alfian. “ tadi lo  bilang lagi seneng, ko sekarang cemberut?” Tanya Opi yang segera melahap roti panggangnya itu.
“ Gue inget Alfian.” Sambil mengaduk-aduk susu panasnya.
“ Mantan lo?” Dengan mulut penuh dengan makanan.
“ Ng.. gue sayang dia, dulu.” Segera menyeruput susu panasnya dengan sedotan.
“ Tapi gue rasa dia nyakitin lo, terlalu dalam. Ya kan, miss keroppi?” bingo, tebakan yang tepat.
“ lo tau dari mana?” serentak Keroline penasaran.
“ lo tau, gue piker nama keroppi cocok banget buat kita. Lo Kero dan gue Opi. Kalo lo miss keroppi, panggil gue Mr. keroppi. Atau mass keroppi ajah?” dengan nada menggoda, Opi tertawa terbahak-bahak.
“ Gak lucu. . maksud lo?”
“ Gue bingung, gimana jadinya yah kalo gue hidup bertahun-tahun sama lo.”
“ Gue makin gak ngerti.”
“ Ya, gimana jadinya kalo gue hidup bertahun-tahun sama lo, sedangkan baru seharian sama lo ajah, gue udah jatuh cinta sama lo. Menurut gue adanya keroppi itu karena kita, karena ditakdirin ada kita.”
“Eee… ehmm..  apaan sih lo, pede banget.”
“So.. lo mau gak jadi miss keroppi buat gue?”
“ Anytime.”terdiam sejenak. “ gue juga sayang sama lo.”
Selesai

keroppi things


















C  : Cerita

I   : Indah

N  : Nampak

D  : Dari

Y  : Yang Kuasa


A : Aku

P  :P erlu

R  :Rangkai

I  :Ikatan

L : Love and

L :Love

I  : Ikhtiar karena

A: Allah

 

A :Agar

Z :Zikir ku

H:Hendak

A:Allah jadikan

R: Rahmat sesuai

Y: Yang ku Ingini


sEdIkIt TeNtAnG aKu

Nama: Cindy Aprillia Azhary

TTL  : Bekasi, 14 April 1996

Agama: Islam

MaFav: nasi goreng, bubur dan sayap ayam goreng

MiFav: Susu, Ice Cream

aku pecinta keroppi dan semua benda yang berwarna hijau

keroppi itu aku





 

Template Design By:
SkinCorner